SALIB & KEMULIAAN-NYA
Tiada kemuliaan, tanpa
pengangkatan....
Tiada
pengangkatan, tanpa kebangkitan....
Tiada kebangkitan, tanpa kematian....
Tiada kematian, tanpa kelahiran....
Sahabat, sepertinya baru kemarin kita merayakan
Natal, namun tidak lama lagi kita akan merayakan dua kejadian penting dalam
hidup Kekristenan, Paskah dan Kenaikkan Yesus ke Sorga. Sebenarnya, ketiga
perayaan adalah satu kesatuan erat, yang tidak mungkin dapat dipisahkan.
Ungkapan yang saya tulis di atas merupakan pernyataan yang menjelaskan betapa
penting dan eratnya Paskah, Kenaikkan Tuhan Yesus, dan juga Natal.
Paskah memang merupakan tujuan akhir Tuhan Yesus,
ketika hadir di dunia. Tetapi Paskah, tidak akan terjadi, tanpa adanya Natal.
Yesus harus lahir ke dunia dalam rupa manusia. Maaf, seandainya Yesus tidak
lahir dalam rupa manusia, tapi dalam rupa seekor hewan misalnya,maka Paskah pun
tidak akan terjadi. Bagaimana mungkin hewan bisa melakukan mujizat? Apalagi
mengemban misi penting dan menebus dosa manusia? Jadi, Yesus harus lahir ke
dunia dalam rupa manusia, untuk menunaikan hal penting ini.
Tiga
Tindakkan dalam Paskah
Tahukah sahabat, bahwa ketika Yesus disalibkan,
maka Dia telah melakukan tiga tindakkan sekaligus? Ketiganya merupakan
tindakkan yang penting dan dahsyat bagi kehidupan manusia.
1. Membeli manusia dari dosa.
Sejak manusia jatuh ke dalam dosa karena tipuan
Iblis, maka sejak saat itu, seluruh kehidupan manusia sudah “terjual” kepada
Iblis. Sebagaimana jika kita membeli sesuatu di pasar, membutuhkan uang sebagai
alat tukarnya. Ketika Iblis “membeli” manusia di Taman Eden, alat tukarnya
adalah ketidaktaatan.
Hawa pasti sudah mengetahui firman dari Allah yang
mengatakan bahwa semua buah di taman itu boleh dimakan, kecuali buah
pengetahuan yang baik dan yang jahat. Tetapi karena Hawa terbujuk rayuan Iblis
dan memilih untuk tidak taat kepada Allah, sejak itu langsung seluruh
kehidupannya sudah “dibeli” oleh Iblis. Ingatlah, ketidaktaatan kepada Allah,
merupakan “uang” bagi Iblis, untuk “membeli” kita.
Oleh sebab itu, Tuhan juga mau “membeli” kita
kembali dari iblis dan dosa. Dia telah menyediakan sarana-Nya, yaitu melalui
peristiwa Paskah. Itulah sebab-Nya, Dia berpesan kepada manusia, untuk melihat
kepada salib-Nya. Bukankah tema Paskah 2012 adalah “Lihat Salib-Nya”?
Sebagaimana Iblis sudah “membeli” manusia dengan
alat tukar “ketidaktaatan”, maka Tuhan Yesus juga sudah “membeli” kita kembali
dari Iblis, juga dengan sebuah alat tukar. Jika ketika iblis membeli manusia,
menggunakan tipuan, sehingga sebenarnya manusialah yang mengeluarkan “uang”,
yaitu ketidaktaatannya kepada Allah, maka ketika Tuhan “membeli” manusia, juga
menggunakan alat tukar. Bedanya, alat tukar Iblis adalah “ketidaktaatan”, maka
alat tukar Tuhan, berasal dari Tuhan sendiri. Sebuah alat tukar yang tak
ternilai harganya, yaitu “Darah-Nya”.
Dengan darah-Nya, maka Iblis tidak lagi memiliki
solusi lain dan harus menyerahkan manusia kembali kepada pencipta-Nya.
Darah-Nya dicurahkan sampai tetes penghabisan dalam kematian-Nya di salib. Bagi
mereka yang melihat kepada salib-Nya, artinya percaya bahwa apa yang dilakukan
Yesus di kayu salib, dilakukan-Nya untuk kita. Ketika kita percaya akan hal
itu, maka darah-Nya sebagai alat penukar, langsung tercurah dan kita dibeli
oleh Tuhan, menjadi anak-anak-Nya.
2. Menghapus segala kutuk
Selain membeli kita dari
dosa, darah-Nya juga membebaskan kita dari segala pengaruh Iblis dalam
kehidupan manusia, yaitu kutuk. Itu bisa berupa kematian, kesakitan, kesialan,
kebodohan, kemiskinan, dan hal-hal lainnya. Itulah sebabnya, dalam perayaan
Paskah kali ini, Psalm 21 merayakannya dalam bentuk mengadakan sebuah KKR, “Kesembuhan
adalah Hak Kita!”, karena memang darah-Nya, sudah membebaskan kita dari kutuk
sakit-penyakit. Kita hanya perlu menyatakan bahwa kesehatan dan kesembuhan,
adalah hak kita.
3. Membangun kembali hubungan
yang telah runtuh
Salah satu tindakkan yang
penting, yang Yesus lakukan, melalui salib, adalah membangun kembali hubungan
antara Bapa dengan manusia, yang sempat runtuh akibat dosa. Dengan hubungan
yang terbangun kembali, maka segala sesuatu yang terjadi di Sorga, dapat
ditranferkan ke dalam kehidupan orang percaya.
Kita lihat keadaan pada
jaman ini. Kita melihat tentang beberapa negara persemakmuran. Negera
persemakmuran adalah negara-negara bekas jajahan Inggris, yang telah di beri
kemerdekaan oleh Kerajaan Inggris, dan diberikan hak untuk menjalankan
pemerintahannya sendiri.
Negara-negara itu dipimpin
oleh seorang perdana menteri dengan sebuah parlemen, yang secara hirarki masih
tunduk kepada Kerajaan Inggris. Akibatnya, apapun yang terjadi di Inggris, baik
atau buruk, tetap dapat dirasakan dampaknya pada negara-negara persemakmuran.
Demikian juga sebaliknya. Negara-negara itu sudah mandiri, tetapi masih
memiliki hubungan yang erat dengan Kerajaan Inggris. Contoh negara-negara persemakmuran
seperti Singapura dan Australia.
Demikian juga halnya dengan
Allah. Dia merindukan agar antara manusia dengan sorga, terbangun hubungan yang
harmonis. Sehingga berkat-berkat sorgawi, dapat dinyatakan dalam kehidupan
orang percaya. Demikian juga sebaliknya, ketika orang-orang percaya menghadapi
sesuatu yang terjadi di dunia, sorga mengetahuinya dan dapat segera mengambil
tindakkan.
Karena dosa, hubungan yang
indah itu terputus. Manusia yang najis,
tidak bisa berhubungan dengan sorga yang kudus. Akibatnya, hubungan dengan
iblis menjadi semakin harmonis. Sehingga segala hal dari si jahat, dengan
mudahnya ditransferkan dalam kehidupan manusia. Sakit-penyakit, kegagalan,
depresi, bahkan maut, mulai menghantui kehidupan manusia.
Untuk menyelamatkan
manusia, tidak ada jalan lain selain, Tuhan sendiri yang harus turun ke dunia,
berkorban di Salib, mencurahkan darah-Nya, sehingga terbangunlah kembali
hubungan dengan Sorga, khusus bagi orang-orang yang percaya pada-Nya.
Kebangkitan-Nya, memberi hidup dan kemenangan
Ketiga tindakkan yang Tuhan
lakukan dalam kematian-Nya perlu dideklarasikan ke seluruh bagian langit dan
bumi. Oleh sebab itu, Dia harus bangkit kembali dari kematian. Kebangkitan-Nya
inilah yang mengumumkan ke seluruh jagad raya semesta alam, bahwa Dia adalah
Raja, Penguasa seluruh alam semesta dan mendeklarasikan kemenangan-Nya atas
iblis.
Kebangkitan-Nya, merupakan
Paskah sesungguhnya! Tanpa kebangkitan, maka kematian-Nya di kayu salib, tidak
maksimal. Kebangkitan-Nya, memberikan sebuah bukti yang konkrit kepada seluruh
alam semesta, bahwa inilah Tuhan di atas semua tuhan. Selain itu, tujuan
kebangkitan Kristus adalah naik ke Sorga.
Kenaikkan-Nya ke Sorga
Tujuan Yesus diangkat
kembali ke Sorga, adalah agar kemuliaan-Nya semakin dinyatakan dengan dahsyat
di bumi. Itulah sebabnya, dalam peringatan Kenaikkan Yesus ke Sorga tahun ini,
Psalm 21 mengambil tema, “Lihat Kemuliaan-Nya”. Sebagaimana murid-murid melihat
kemuliaan-Nya yang terpancar, ketika Yesus naik ke sorga, demikian juga kita
harus melihat, mengalami dan menyatakan kemuliaan-Nya, melalui kehidupan kita.
Yesus belum dimuliakan,
jika Dia tidak diangkat ke sorga. Sehingga Dia harus bangkit dan kembali ke
Sorga. Dari Sorga, Yesus mengutus Roh Kudus-Nya, yang dicurahkan kepada setiap
orang percaya, sehingga kemuliaan-Nya akan semakin bersinar cemerlang di muka
bumi ini.
Selamat Paskah dan selamat
memperingati Kenaikkan Yesus ke Sorga
Penulis : Yakobus
Edy