LIVE BY FAITH
Bagian Satu, Iman Merupakan Dasar Dari Segala Sesuatu yang Diharapkan
“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat”
– Ibrani 11:1
Tanpa iman, tiada pengharapan. Tiada pengharapan, tanpa iman.
Hidup dikendalikan oleh dua alam, yaitu alam natural dan supranatural. Keduanya berpengaruh bagi kehidupan manusia. Segala sesuatu yang sedang dan akan terjadi, merupakan transposisi (perpindahan tempat), dari alam supranatural, ke alam natural. Kita sering melihat adanya rambu-rambu lalu lintas, dengan tulisan “AWAS! SERING TERJADI KECELAKAAN!” Pertanyaannya, mengapa sering terjadi kecelakaan di tempat itu? Sesungguhnya, ada kekuatan di alam supranatural yang mengendalikan situasi itu. Akibatnya, di alam natural, sering terjadi hal-hal sesuai dengan kekuatan pengendalinya itu.
Jadi, dalam alam supranatural terdapat kekuatan yang mengendalikannya. Dalam hal ini, terdapat dua macam kekuatan, yaitu kekuatan positif yang berasal dari Tuhan dan kekuatan negatif, yang berasal dari Iblis. Oleh karena itu, tidak jarang kita melihat adanya manusia yang menggunakan kekuatan negatif dari roh jahat untuk melakukan sesautu seturut keingannya, misalnya dalam hal perjodohan, pertandingan olah raga, pekerjaan, jabatan kepemerintahan, dll. Semuanya itu hanya untuk kepentingannya semata, tanpa memperdulikan orang lain.
Segala hal yang kita peroleh, pasti ada harga yang harus kita bayar, baik itu positif atau negatif. Demikian juga jika seseorang menggunakan kekuatan supranatural negatif dari si jahat dan memperoleh apa yang diinginkannnya, pasti ada harga yang mahal, yang harus dibayarnya. Biasanya ini disebut tumbal. Tumbal itu bisa berupa dari sesaji, sampai nyawa yang menjadi taruhannya. Seorang sahabat bersaksi bahwa dia pernah menggunakan kekuatan supranatural negatif dari si jahat. Akibatnya, dia harus bayar harga yang teramat mahal, yaitu kematian anaknya sebagai tumbal bagi si jahat. Apa artinya harta kekayaan, dibandingkan dengan kehilangan seorang anak? Bahkan keluarganya tidak mendapat ketenangan, karena selalu terjadi hal-hal yang janggal dalam kehidupannya.
Sebenarnya sudah banyak orang tahu akan hal ini, tetapi anehnya, masih saja ada orang yang mau menggunakan kekuatan supranatual yang negtif. Seperti halnya rokok. Para ilmuwan menemukan bahwa dalam sebatang rokok, terkandung banyak zat yang berbahaya dan sangat merugikan kesehatan. Dan peringatan itu, ditulis dalam setiap bungkus rokok. Tetapi nyatanya, masih saja ada orang yang tetap menikmati rokok. Mengapa? Karena ada kekuatan supranatural negatif yang mengontrol seseorang sehingga terikat dengan hal-hal seperti rokok, dll. Tanpa disadari, hidupnya telah diserongkan, menuju kebinasaan.
Alkitab berkata, “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” – Yohanes 10:10. Rencana muslihat Iblis adalah secara perlahan-lahan, menyeret manusia yang telah diikatnya, mambunuh jiwanya, dan membawanya dalam kebinasaan.
Oleh sebab itu, dibutuhkan iman! Iman sangat penting bagi anak-anak Kerajaan., untuk berjalan dalam Roh dan mewujudkan segala hal yang tidak nyata, menjadi kenyataan. Untuk itulah, Tuhan merancang pengharapan bagi manusia, supaya manusia dapat berharap Dengan iman, pengharapan itu dapat diwujudkan. Alkitab berkata dalam Yeremia 29:11, “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.“
Abraham memiliki pengharapan yang besar akan memiliki keturunan sebagai ahli warisnya. Tuhan telah merancangkan hidup Abraham dengan pengharapan bahwa ia akan menjadi bapak bagi banyak bangsa. Atas dasar firman itulah, Abraham menaruh pengharapannya, sebagaimana tertulis dalam Kejadian 5:5-6 (mohon direnungkan). Ketika Abraham percaya bahwa ada rancangan Tuhan yang khusus baginya, ia pun tetap berharap sekalipun tidak memiliki dasar. Bagi manusia, hal ini sulit dipahami, tetapi bagi Allah, tidak ada yang mustahil.
Ketika Abraham percaya dan terus berharap, maka kepercayaannya diperhitungkan Tuhan sebagai kebenaran. Diperlukan waktu yang relatif lama sampai kepercayaan Abraham, diperhitungkan sebagai kebenaran (kurang lebih sepuluh tahun). Selama masa itu, braham tetap berharap, sekalipun belum ada tanda apapun. Kepercayaannya tidak menjadi lemah, tetapi justrus semakin diperkuat dengan janji-janji Tuhan. Ketika berusia seratus tahun, Tuhan berfirman akan keturunan Abraham, dan hasilnya, Sara melahirkan seorang putra baginya (renungkan Kejadian 21:5). Ketika Abraham menerima firman inilah, timbul imannya.
Suatu penantian akan pengharapan, bergantung pada seberapa keyakinan kita akan janji Tuhan. Banyak orang yang berharap, namun karena berjalannya waktu, akhirnya menyerah. Tidaklah demikian bagi mereka yang telah memiliki kepastian akan janji Tuhan. Sekalipun keadaan alamiah tidak menunjang, tetapi keberadaan hatinya tetap melekat pada janji Tuhan, sebagaimana Abraham, seperti ditulis dalam Roma 4:20-21.
Ketika firman Tuhan datang kepada Abraham dan Sara, terjadilah transformasi dalam hidup mereka. Artnya ada terjadi perubahan secara genetika dalam kehidupan mereka. Bisa dibayangkan, bagaimana seorang raja terhormat seperti Abimelekh, bisa tertarik dengan Sara, yang ketika itu sudah nenek-nenek berusia sembilan puluh tahun? Atau Sara yang sudah tua dan mati haid, masih birahi kepada suaminya dan bahkan melahirkan anak, dalam usia sembilan puluh tahun? Jadi, bukan hanya iman mereka saja yang bertumbuh, tetapi juga secara fisik dan mental, Abraham dan Sarah mengalami pemulihan yang luar biasa. Fakta sejarah tak terbantahkan, bahwa dalam usia sembilan puluh tahun, Sara memiliki daya tarik melebihi seorang gadis muda, dan bisa melahirkan, serta Abraham, dalam usia seratus tahun, masih gagah. Sekarang pun mukjizat seperti ini masih terjadi. Seorang bapak separuh baya yang sakit jantung. Setelah dilayani, para dokter menemukan, bukan hanya kesembuhan yang terjadi, tetapi jantung bapak ini juga telah diganti dengan jantung yang baru. Tidak ada yang mustahil bagi orang yang hidup dalam iman.
Iman adalah dasar dari segala sesuatu. Jika kita memiliki impian, percayalah bahwa impian ini adalah rancangan Tuhan. Karena itu, tetaplah berharap untuk mendapatkan firman Tuhan yang menumbuhkan iman kita, supaya dapat mewujudkan setiap impian itu. Oleh karena itu, kita harus bertindak berdasarkan firman Tuhan yang kita dapatkan. Elia bisa menurunkan hujan karena firman (Yakobus 5:17-18; 1 Raja 18:41-45) dan Petrus bisa berjhalan di atas air juga karena firman. Ada banyak orang yang bertindak tanpa dasar firman Tuhan, tetapi suaranya sendiri. Itu bukanlah tindakan iman, tetapi nekat. Janganlah kta terjebak akan hal ini. Alkitab berkata bahwa segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa (Roma 14:3).
Sahabat, ketika firman Tuhan terpelihara dalam sikap dan perilaku kita, maka ini akan memancarkan kemuliaan Kristus. Orang akan menyatakan bahwa kita adalah orang Kristen, bukan berdasarkan perkataan, tetapi karena nilai yang mereka lihat. Peliharalah firman Tuhan, nampakanlah Tuhan dalam pusat kehidupan kita, maka firman Tuhan yang adalah kekuatan Allan itu akan melakukan aktifitasnya sesuai kandungan harapan kita. Jangan mau digeser oleh keadaan. Tetap setia kepada firman-Nya, sekalipun kelihatannya tidak mungkin. Janganlah bimbang terhadap firman-Nya. Sebab, ketika kita bimbang, tidak ada ketenangan. Namun ketika kita percaya, kita akan penuh dengan sukacita, iman yang bertumbuh dan segala perkara positif, pasti terjadi. (YES)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar