Pembawa Damai
“Tetapi hikmat yang dari
atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh
belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik” – Yakobus 3:17
Bacaan:
Yohanes 4:9-18, Yakobus 3:17
Pengajaran:
Apakah kita sudah menjadi pembawa damai?
Sahabat, bagi dunia, kehidupan sebagai orang Kristen,
identik dengan kasih dan damai. Pendapat ini bisa dibenarkan. Memang seharusnya
demikianlah kehidupan kita. Hal ini, sudah diperlihatkan Yesus, dalam kisah
pertemuannya dengan seorang wanita samaria, di sumur Yakub. Jika kita
merenungkan kisah itu di dalam Yohanes 4:9-18, maka kita menemukan bagaimana
Yesus, sebagai orang Yahudi, sedang menjadi “jembatan” pendamai dengan orang
Samaria, di mana sebelumnya kedua bangsa ini, bermusuhan dan tidak
berkomunikasi.
Sebenarnya, apa yang diperlihatkan Yesus dalam kisah di
atas, merupakan sebuah teladan yang harus dilakukan dalam kehidupan orang
Kristen. Melalui teladan Yesus ini, mari kita introspeksi diri. Sudahkah
kehidupan kita menjadi pendamai bagi dunia, ataukah sebaliknya?
Salah satu hal yang bisa kita perhatikan adalah, ketika
kita hadir di suau tempat. Pada saat kita hadir, apakah kehadiran kita disukai
oleh orang-orang disekitarnya? Ataukah kehadiran kita sudah ditunggu-tungguh
dan sangat diharapkan? Jika kehadiran kita dterima atau ditunggu-tunggu,
mungkin kita sudah membawa dampak yang positif
bagi lingkungan itu, atau setidaknya membawa damai.
Tahukah Saudara, bahwa lingkungan kita membutuhkan damai?
Sudahkah kita menjadi pembawa damai bagi lingkungan kita? Hal ini pernah
dibuktikan oleh para peneliti. Suatu ketika, ada dua kelompok ayam betina.
Kelompok pertama selalu diperdengarkan musik rohani setiap hari. Kelompok
kedua, selalu diperdengarkan musik rock yang keras. Satu bulan kemudian, ketika
tiba masa bertelur, ditemukan bahwa kelompok ayam pertama bertelur jauh lebih
banyak dari kelompok kedua. Hal ini membuktikan bahwa ayam saja, membutuhkan
kedamaian, apalagi manusia.
Renungan:
Baca dan renungkan Yakobus 3:17, ciri-ciri pendamai
adalah peramah, penurut, penuh belas kasihan tidak munafik dan tidak memihak.
Bayangkanlah bahwa kita adalah orang-orang yang seperti ini.
Aplikasi :
Marilah kita belajar untuk menjadi
pembawa damai bagi keluarga dan lingkungan kita. Bagikanlah
berkat Renungn hari ini kepada mereka yang membutuhkan
kebenaran firman Tuhan ini.
Pendamai dicari orang,
pendusta dicaci orang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar