Entri Populer

Selasa, 26 Juli 2011

PENGENALAN AKAN KEBENARAN ALLAH Lanjutan intisari buku The Valiant Generation, Bab 2, bagian 1


Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu. – Hosea 4:6

Pengenalan akan Allah adalah bagian yang sangat penting, jika kita mau mendengarkan suara Tuhan. Tanpa pengenalan ini, tidak mungkin kita dapat melakukan sesuatu yang berkenan kepada Tuhan, termasuk mendengarkan suara-Nya. Bukankah untuk melakukan sesuatu yang berkenan, harus bisa mendengarkan suara-Nya yang menjadi petunjuk bagi kita?
Dalam Yohanes 18:37 (bacakan), Yesus berkata kepada Pilatus bahwa setiap orang yang berasal dari kebenaran, daqpat mendengarkan suara-Nya. Itu berarti kita harus mengenal kebenaran itu. Bukankah Allah adalah kebenaran itu sendiri? Kita harus mengenal kebenaran itu (Tuhan). Dengan demikian, kita bisa mendengar suara-Nya. Contohnya: seorang anak yang dibesarkan dari bayi oleh orang tua angkat, tidak akan bisa mengenali suara orang tua aslinya ketika bertemu, karena memang tidak mengenal mereka.
Pengenalan akan Tuhan, sangat berpengaruh pada kepekaan kita mendengarkan suara Tuhan. Kepekaan mendengarkan suara Tuhan, akan memberikan pertumbuhan pada iman kita. Salah satu penyebab seseorang sulit diajar dan bertumbuh adalah manusia batiniahnya, kurang mengenal Allah. Ini menyebabkannya tidak bisa mendengarkan suara Tuhan. Sekalipun rajin membaca Alkitab, ikut pemuridan, ikut kamit dan ibadah, namun dia menerima firman Tuhan hanya sebatas pengetahuan saja, sehingga tidak mengalami perubahan apapun. Semakin pintar mengolah firman, tetapi tidak mengalami firman itu. Jadi, firman yang dibacanya, atau didengar dari sebuah kotbah, hanya sampai di depan pintu hatinya, tidak dapat masuk ke dalam, karena pntu hatinya masih tertutup.
Ada berbagai hal, yang menyebakan pintu hati (pintu batin) manusia masih tertutup, yaitu menolak pengenalan Allah (Hosea 4:6, diatas) dan adanya kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia (2 Korintus 10:5, bacakan).
Ingatlah, bahwa kita adalah bait Allah yang hidup. Maksudnya adalah selain memilik manusia jasmaniah yang baik, kita juga harus memiliki manusia batiniah yang baik pula. Untuk memiliki manusia batiniah yang baik, pintu batin kita harus senantiasa terbuka untuk Tuhan, Sehingga kita bisa mendengarkan suara-Nya. Bahkan batin kita, menjadi tempat kediaman Roh Kudus (Yehezkiel 36:27, bacakan). Setelah itu, baru bisa kita disebut sebagai bait Allah yang hidup.
Jika pintu batin kita terbuka untuk tuhan dan Roh kudus berdiam didalamnya, maka Dia akan menguduskan batin kita. Dengan batin yang kudus, maka jiwa dan tubuh kita juga akan dikuduskan-Nya. Daslam Roma 12:2 (bacakan), dikatakan bahwa kita harus berubah oleh pembaharuan budi kita. Kbatin kata “budi” ini mengacu kepada batin kita. Jadi, maksudnya pembaharuan batin, yang akan membuat kita berubah secara keseluruhan. Itulah sebabnya mengapa Tuhan memberikan hati dan roh yang baru dalam batin kita (Yehazkiel 36:26).
Batin yang telah diperbaharui, akan bekerja seturut dengan “program” yang diterimanya dari Tuhan. Itulah sebabnya, Alkitab mengistilahkan batin yang telah diperbaharui sebagai “hati yang penurut” (Matius 26:41).  Progam dari Tuhan, dapat diterima oleh batin yang telah diperbaharui, melalui “mendengar suara Tuhan”. 
Jadi bayangkanlah, betapa pentingnya kita menerima program dari Tuhan, melalui suara-Nya. Tetapi jika pintu batin kita selalu tertutup untuk Tuhan, karena menolak pengenalan akan Tuhan, atau keangkuhan kita, maka kita tidak bisa menerima program dari Tuhan. Akibatnya, hidup kita akan kacau, tidak ada kehendak dan janji Tuhan yang digenapi dalam hidup kita.
Masalah lan yang juga sering terjadi dalam hal program-memogram ini, ternyata banyak ditemukan adanya manusia (mungkin juga termasuk kita), telah terprogram oleh data-data yang salah, yang bukan dari Tuhan. Tentu data itu semua, masuk dari lingkungan di sekitar kita. Alkitab menyebutkan data-data itu sebagai “kubu”(2 Korintus 10:5). Untuk itu, ada beberapa hal yang hasur kita lakukan, yaitu :
1.      Pastikan, data mana yang mau di-reinstal (istilah dalam komputer, yang artinya di-instal ulang, dimana data-data yang tidak terpakai, atau rusak, dibuang dan diganti data yang baru, yang diperlukan). Bagaimana caranya kita dapat menemukan data yang salah atau rusak itu? Kita lihat dari manifetasi masalah yang selalu timbul berulang-ulang dalam hidup kita. Misalnya masalah ekonomi, mungkin orang itu memiliki cara pandang yang salah soal keuangan.
2.     Akuilah bahwa data yang salah itu, memang telah terprogram dalam batin kita selama ini dan siap untuk dilepaskan.
3.     Akui bahwa hanya Tuhan yang sanggup menolong kita.
4.     Buka Pintu batin dan menerima pembaharuan pikiran atau pembaharuan budi, yang akan Tuhan kerjakan dalam diri kita. Minggu depan, kita akan membahas tentang Membuka Pintu Batin. (YES)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar