Entri Populer

Rabu, 06 Juli 2011

THE VALIANT GENERATION (GENERASI PERKASA) Pendahuluan

THE VALIANT GENERATION (GENERASI PERKASA)
Pendahuluan

Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.” - Efesus 5:15-17

Shalom anak Kerajaan, dahsyat!  Di gereja kami,Tuhan Yesus, menegaskan bahwa tahun ini adalah sebuah tahun, dimana setiap kita harus menjadi GEENERASI PERKASA (The Valiant Generation). Tetapi sebenarnya sudahkah kita memahami tentang hal ini. Sudahkah saat ini, kita bergerak dan berjalan menuju ke arah ini? Diketahui bahwa ternyata masih banyak yang belum memahami tentang apa itu Generasi Perkasa. Apalagi bergerak ke arah itu, mana mungkin? Akhirnya kalimat Generasi Perkasa, hanyalah tinggal sepenggel kalimat belaka, tanpa meninggalkan dampak yang berarti.
Tentu kita tidak menghendaki hal demikian terjadi, bukan?  Itulah sebabnya, jika kita ingin mengalami dan menjadi Generasi Perkasa, kita harus memahaminya terlebih dahulu, dan bergerak menuju ke arah itu, sesuai arahan dari terang  firman Tuhan.
Dalam berbagai peristiwa yang terjadi, seringkali kita biswa mengambil hikmahnya, bahwa Tuhan ternyata memiliki kehendak tertentu, bagi manusia.  Hal ini, dijelaskan dengan gamblang dalam ayat di atas. Ayat ini mengajarkan kita untuk memperhatikan gaya hidup kita, seperti orang arif. Orang arif, menurut ayat ini adalah orang yang bisa mempergunakan waktunya dengan bijak dan mengerti kehendak Tuhan. Persoalannya, untuk bijaksana  mempergunakan waktu, bisa kita lakukan. Lalu bagaimana kita bisa mengerti kehendak Tuhan?
Sahabat, Kehendak Tuhan bagi kita adalah Dia mempunyai disain yang besar atas kehidupan setiap anak-anak-Nya, agar masuk dalam kerajaan-Nya, turut serta memerintah dengan gagah perkasa. Tuhan mau agar kita turut berfungsi, yaitu memerintah bersamaNya sebagai orang yang gagah perkasa. Inilah kehendak Tuhan bagi kita. Kita harus menjadi Generasi Perkasa!
Dengan menjadi Generasi Perkasa, maka ini berarti kita telah siap duduk memerintah dengan-Nya. Selain itu, kita juga harus memiliki hati yang telah diubahkan.Oleh karena itu, pastikanlah bahwa kita adalah orang-orang yang telah diubahkan dan menjadi Generasi Perkasa.
Beberapa hal penting, yang harus kita perhatikan dan lakukan, untuk menjadi Generasi Perkasa, adalah:
1.      Hidup selaras dengan firman Tuhan. Untuk bisa selaras dengan firman Tuhan, kita harus melakukan 3 Bisa, yaitu:
a.     Bisa melihat diri kita, sebagaimana Tuhan melihat kita.
b.     Bisa melihat rancangan Tuhan bagi masa depan kita.
c.     Bisa bekerja sama dengan Tuhan.
2.     Mendengarkan suara Tuhan. Untuk bisa peka terhadap suara Tuhan, kita harus melakukan 2 Me, yaitu:
a.     Mengenal kebenaran Allah
b.     Membuka pintu batin
3.     Percaya bahwa setiap orang telah ditentukan untuk sukses. Untuk bisa percaya bahwa setiap orang telah ditentukan untuk sukses (termasuk Anda dan saya), maka kita harus yakin dan melakukan T4M, yaitu:
a.     Tuhanlah yang mempunyai mimpi kesuksesan kita
b.     Memiliki hidup digerakkan oleh mimpi Tuhan
c.     Memiliki hidup yang bernilai, sebagai daya tarik
d.     Memiliki hati seorang hamba
e.     Memiliki gaya hidup keperdulian sosial
Ketiga bagian ini merupakan syarat mutlak untuk menjadi Generasi Perkasa. Sudahkah kita bergerak di dalam ketiga bagian di atas? Sementara kita mesharingkan ketiganya, alangkah baiknya kita juga melakukan introspeksi, “Apakah kita sudah melakukannya? Sampai di mana kita sudah melakukannya? Sudahkah hal ini membawa dampak dalam kehidupan kita?”
Mulai dari minggu ini, saya akan menyajikan dalam Blog Anak Kerajaan, intisari dan pembedahan dari buku The Valiant Generation, karangan Pdt. Markus Tonny Hidayat. Harapan saya, kita semua benar-benar menjadi Generasi Perkasa. Amin! Minggu depan, kita akan membahas bagian pertama, Hidup selaras dengan Firman Tuhan. Sampai jumpa. GBU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar