Entri Populer

Rabu, 20 Juli 2011

Kingdom Family KELUARGA CERMIN KASIH BAPA, Bagian II

Berikut 12 tips &  nasehat yang saya lakukan untuk keluarga, khususnya anak-anak kita, dan mungkin berguna bagi pembaca:
  • Tidak mengumbar janji.  Sekali berjanji, harus tepati. Kalau ya katakan, “Ya”. Jika tidak katakan, “Tidak”. Jangan memberikan harapan yang kosong.
  • Tidak berbohong.  Selalu katakan apa adanya. Fakta menunjukkan bahwa kebanyakan anak, belajar berbohong justru dari orang tuanya.
  • Tidak menakuti.  Dorong anak supaya berani
  • Tidak membandingkan. Tidak membandingan anak dengan pribadi yang lain. Biarlah anak mengetahui bahwa dirinya unik.
  • Tunjukan kasih.  Usap kepalanya, peluk dirinya, ajak main, dengar keluhannya, sediakan waktu untuknya, serta selalu mendoakannya setiap hari.
  • Beri pujian yang tulus, jika melakukan hal yang baikJangan berikan pujian yang ”dibuat-buat”.
  • Beri keteranganBeri keterangan mengenai mengapa hal ini tidak boleh…dan mengapa boleh….Jangan biarkan anak mencari keterangan dari sumber yang tidak benar.
  • Tidak menuntut.  Jangan membebani anak dengan target tertentu.  Biarkan anak berkembang sesuai dengan kemampuannya.
  • Beri fakta. Ini yang tersulit, tetapi harus diberitahukan bahwa tidak selamanya kebenaran itu menang. Kebenaran terkadang memang harus mengalah, karena dunia ini sudah tercemar sehingga banyak yang tidak bisa melihat kebenaran itu.
  • Berani mendisiplikan. Jika Anak bersalah dan perlu diberikan pendisiplinan, maka hal ini harus dilakukan. Banyak orang tua yang tidak mau mendisiplinkan anak, karena takut ini bisa berakibat buruk bagi si pnak. Ketahuilah bahwa pendisiplinan akan menyebabkan sang anak mengetahui kesalahan yang diperbuatnya. Berilah disiplin yang sesuai dengan perkembangan jiwa anak. Ingat disiplin tidak harus selalu dalam bentuk pukulan. Jika harus memukul, pililah bagian tubuh yang tidak berbahaya.
  • Marahlah pada tempatnya. Marahlah kepada anak, jika memang harus dimarahi karena kesalahannya. Tetapi hati-hati, jangan timbul kesan pada anak bahwa papanya pemarah, sadis, dll. Karena ini dapat merusak gambarannya tentang Bapa Surgawi.
  • Membalut kembali perasaan yang luka. Ketika seorang anak dimarahi atau diberikan disiplin, pasti hatinya terluka. Peran orang tua di sini adalah merangkul kembali sang anak dengan memberikan nasehat, membuat anak mengerti bahwa disiplin yang diterima, adalah akibat dari kesalahan yang dilakukannya. Setelah itu doakanlah dia.

Setelah saya melakukan poin-poin di atas terhadap anak-anak saya, saya melihat mulai ada perubahan yang lebih baik terhadap anak-anak. Paling tidak, anak-anak tidak kehilangan gambar Bapa dalam dirinya.
Selain terhadap anak-anak, tidak bisa dilupakan juga tentang bagaimana kita bisa mewujudkan kasih kepada pasangan (istri) kita. Sebenarnya poin-poin yang kurang lebih sama seperti diatas, juga dapat kita terapkan terhadap pasangan. Hanya perlu kita modifikasi untuk disesuaikan kepada pasangan.
Ingatlah jika kita mau keluarga menjadi cerminan kasih, maka itu harus dimulai dari papa sebagai kepala keluarga, suami dan ayah. Jika kepalanya berubah, niscaya seluruh keluarga juga akan berubah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar