Entri Populer

Selasa, 20 September 2011

BREAKTHROUGH WORSHIP 4 Penyembahan yang Berkuasa

BREAKTHROUGH WORSHIP 4
Penyembahan yang Berkuasa

Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.” – Daniel 6:11

Jika kita suka menyembah Tuhan, maka hal ini akan membawa dampak dalam hidup kita. Terobosan dalam penyembahan akan membangun kekuatan spiritual dalam hidup kita. Hal inilah yang menyebabkan Daniel berbeda dengan yang lainnya. Itulah sebabnya kita akan belajar dari Daniel.

1.      Penyembahan Mendapat Tempat Utama Dalam Hidup Daniel
         Ketika menghadapi masalah dan mendengar kabar yang kurang menyenangkan, Daniel segera datang bersembahyang kepada Tuhan. Artinya dia menempatkan penyembahan kepada Tuhan yang benar, di atas segala keadaannya. Sekalipun sudah ada larangan dari raja untuk menyembah yang lain, selain raja itu sendiri, iman Daniel kepada Tuhan tidak tergeser oleh karena larangan itu, sekalipun terancam hukuman mati. Oleh karena keteguhan hatinya, Daniel menjadi penyembah yang berkenan kepada Allah.

2.      Terobosan Spiritual Menjadi Hal Yang Mutlak Dalam Penyembahan
         Penyembahan Daniel selalu terarah ke Yerusalem. Secara simbolik, hal ini menggambarkan penyembahan kepada Tuhan, seperti yang dilakukan bangsa Israel dimasa Perjanjian Lama. Pada masa itu, penyembahan yang benar memang harus ber”kiblat” ke Yerusalem, tepatnya ke arah Bait Allah, karena dalam ruang Maha Suci di Bait Allah, terdapat Tabut Perjanjian yang merupakan gambaran kehadiran Tuhan.
         Tentulah tidak demikian pada masa Perjanjian Baru, sampai sekarang. Saat ini, kita menyembah Tuhan dalam roh dan kebenaran, dimana Tabut Allah berada di dalam hati kita. Penyembahan ke arah Yerusalem seperti yang dilakukan Daniel, memberikan gambaran terobosan spiritual dalam penyembahan, maka penyembahan dalam roh dan kebenaran juga pasti mengantarkan kita mengalami terobosan serupa. Terobosan penyembahan inilah yang menyebabkan Daniel memiliki roh yang kuat, membuatnya tampil beda dari yang lain. Karena Daniel tampil beda, menyebabkan Darius, raja yang berkuasa, mengangkatnya menjadi wakilnya yang berpengaruh dimasa itu.

3.      Penyembahan Harus Menjadi Gaya Hidup
         Roma 3:23 mengatakan, “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.” Paulus berkata demikian setelah dia memahami kebenaran firman Tuhan. Kita lahir dari manusia yang memiliki tubuh dosa, maka kita juga demikian. Akibat dosa, manusia kehilangan kemuliaan Allah. Itulah sebabnya tubuh dan roh perlu dilahirkan kembali untuk mengalami persekutuan ilahi. Lahir baru merupakan bayangan kebenaran yang telah dilakukan Tuhan Yesus.
         Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.” – Roma 6:3-4.
         Proses kelahiran kembali tubuh kita ialah melalui baptisan (selam) dan mengakui Yesus sebagai Mesias, mati dikayu salib dan dibangkitkan kembali oleh Bapa, menerimanya sebagai Tuhan seutuhnya dan meninggalkan gaya hidup lama (manusia lama). Baptisan ialah tindakan lahiriah, menjadi simbol bahwa kita mengalami kematian dan penguburan-Nya, serta turut mengalami kebangkitan-Nya dan mengenakan tubuh manusia baru.
         Setelah tubuh (daging) dilahirkan kembali melalui baptisan (selam), maka roh kita juga harus mengalami hal yang sama. Kelahiran kembali roh kita agar menerima kuasa sebagai anak Allah (Roma 8:14), sehingga kita dapat memanggil-Nya, “Ya Abba, ya Bapa.” Proses kelahiran roh kita ialah melalui baptisan Roh Kudus. Setelah kita dibaptis air sebagai tanda pertobatan dan mengenakan tubuh manusia baru, maka Roh Kudus dicurahkan dan tinggal di dalam tubuh manusia baru yang telah ditebus oleh Darah Anak Domba.
         Kedua proses kelahiran kembali ini, menjadikan kita sebagai ciptaan yang baru, sebagaimana yang dikatakan dalam Yehezkiel 36:24-28, “Aku akan menjemput kamu dari antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari semua negeri dan akan membawa kamu kembali ke tanahmu. Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu. Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya. Dan kamu akan diam di dalam negeri yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu dan kamu akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu.”
         Yehezkiel menubuatkan hal yang akan terjadi diakhir jaman. Tuhan akan menarik banyak orang keluar dari kegelapan dan dibaptis air sebagai materai kelahiran baru, menjadi ciptaan baru, yaitu tubuh, jiwa dan roh, menerima kepenuhan Roh Kudus yang menjadikan kita Anak Allah dan tinggal dalam Kerajaan-Nya.
         Ketika tubuh menyembah, maka roh mengalami terobosan dan jiwa mengalami perubahan paradigma. Penyembahan demikian akan membawa manusia menerima energi Allah sehingga menjadi serupa dengan Allah. (YES)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar