Entri Populer

Selasa, 27 September 2011

BREAKTHROUGH WORSHIP 5 Penyembahan Bersama

BREAKTHROUGH WORSHIP 5
Penyembahan Bersama

Kata Elia kepada seluruh rakyat itu: "Datanglah dekat kepadaku!" Maka mendekatlah seluruh rakyat itu kepadanya. Lalu ia memperbaiki mezbah TUHAN yang telah diruntuhkan itu.
” – 1 Raja-raja 18:30

Janganlah kita terbiasa menjauhkan diri dari ibadah, tetapi hendaknya semakin giat melakukannya. Penyembahan yang dilakukan dalam ibadah bersama akan menarik urapan kebersamaan. Ibrani 10:24-25 berkata, “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendeka.”
Dalam sebuah komunitas, kita dapat saling mengingatkan, mendorong dalam kasih dan menerima impartasi dalam penyembahan bersama. Keadaan ini sama dengan api kebiruan, yang menyala bersamaan dalam setiap sumbu kompor minyak tanah. Jika ada satu saja sumbu yang tidak menyala, apinya akan berwarna kemerahan dan menimbulkan bau asap yang kurang nyaman. Hal ini menggambarkan bagaimana penyembahan bersama yang dilakukan dengan satu hati, akan menghasilkan urapan yang dahsyat! Jika ada satu orang saja yang kurang sehati, maka hasilnya kurang maksimal.
Ketika kita mengalami terobosan spiritual dalam penyembahan bersama, kita akan mengalami banyak hal supranatural. Hal ini pernah dialami oleh bangsa Israel, ketika seluruh bangsa berkumpul untuk memperbaiki mezbah persembahan. Nabi Elia mempersembahkan korban petang di atas mezbah itu dan berdoa supaya Tuhan membuktikan kuasa-Nya kepada semua nabi-nabi Baal di sana, bahwa Dialah Tuhan yang sesungguhnya. Ajaib, Tuhan hadir dalam bentuk kobaran api yang memakan habis korban bakaran, bahkan air yang ada disekeliling mezbah juga habis dijilat api Tuhan. Itulah kehadiran Tuhan yang hidup. Sejak kehadiran Tuhan, bangsa Israel melakukan penyembahan profetik.
Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata: "Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini. Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali." Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya. Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata: "TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!" – 1 Raja-raja 18:36-39.
Nabi-nabi palsu dikalahkan dan kehidupan bangsa Israel berubah, berkat Tuhan dicurahkan kembali. Mereka kembali mengalami persekutuan yang menjadi kesaksian. Ini ditulis dalam 1 Raja 18:40, “Kata Elia kepada mereka: ‘Tangkaplah nabi-nabi Baal itu, seorang pun dari mereka tidak boleh luput.’ Setelah ditangkap, Elia membawa mereka ke sungai Kison dan menyembelih mereka di sana. Kemudian berkatalah Elia kepada Ahab: ‘Pergilah, makanlah dan minumlah, sebab bunyi derau hujan sudah kedengaran.’”
Semua hal ini, juga dijanjikan bagi orang-orang percaya. Ketika hidup dalam persekutuan bersama menyembah Tuhan yang benar, lawatan-Nya akan memulihkan hidup. Hal-hal positif yang selama ini tertutup oleh berbagai kutuk, dipatahkan dalam penyembahan bersama. Keterikatan satu sama lain dalam persekutuan mengalirkan urapan kesatuan yang sangat ditakuti Iblis. Dalam persekutuan kamit, kita akan saling mendukung dalam kasih dan saling menguatkan dalam kuasa doa. Doa orang percaya dalam kamit akan membawa perubahan atmosfir yang akan menjadi kesaksian. Dalam Kisah 12:5-12, dikisahkan bagaimana jemaat tekun mendoakan Paulus yang berada dalam penjara. Karena doa jemaat, terjadilah mukjizat dimana Tuhan mengutus malaikat menolong Petrus dan membebaskannya dari penjara yang dijaga berlapis-lapis. Haleluyah!
Kisah 12:5-12, “Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah. Pada malam sebelum Herodes hendak menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, katanya: ‘Bangunlah segera!’ Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus. Lalu kata malaikat itu kepadanya: ‘Ikatlah pinggangmu dan kenakanlah sepatumu!’ Ia pun berbuat demikian. Lalu malaikat itu berkata kepadanya: ‘Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku!’ Lalu ia mengikuti malaikat itu ke luar dan ia tidak tahu, bahwa apa yang dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh terjadi, sangkanya ia melihat suatu penglihatan. Setelah mereka melalui tempat kawal pertama dan tempat kawal kedua, sampailah mereka ke pintu gerbang besi yang menuju ke kota. Pintu itu terbuka dengan sendirinya bagi mereka. Sesudah tiba di luar, mereka berjalan sampai ke ujung jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia. Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata: ‘Sekarang tahulah aku benar-benar bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi.’ Dan setelah berpikir sebentar, pergilah ia ke rumah Maria, ibu Yohanes yang disebut juga Markus. Di situ banyak orang berkumpul dan berdoa.
Persekutuan dalam kamit sangat penting! Jaman akhir ini, banyak anak-anak Tuhan jatuh dalam pencobaan. Ini disebabkan karena mereka kurang bersekutu (seperti persekutuan kamit). Kamit seringkali diremehkan. Padahal itu sangat penting! Dalam Kisah 14:22, tersirat salah satu hal yang menjelaskan pentingnya kamit. “Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.” Kita harus mengalami banyak sengsara dan tantangan untuk dapat masuk dalam Kerajaan Allah, oleh karena itu, kita perlu ber-kamit, karena dalam kamit, kta akan saling menguatkan hati, saling menasehati dan sama-sama bertekun dalam iman. Hanya melalui iman, kita dapat menggerakkan seluruh kehidupan ini, sehingga menjadi maksimal. Ketika beriman, kita akan menjadi lebih dari pemenang. Tetapi ketika kehilangan iman, kita bisa menjadi lebih dari pecundang. Kamit adalah persekutuan iman anak-anak Kerajaan. Ketika Anak-anak Tuhan kehilangan persekutuan kamit, dapat dipastikan, mereka akan kehilangan iman.(YES)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar