Entri Populer

Selasa, 13 September 2011

BREAKTROUGH WORSHIP 3 Penyembahan Anak Allah

BREAKTROUGH WORSHIP 3
Penyembahan Anak Allah

Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: ‘ya Abba, ya Bapa!’” – Roma 8:15

Banyak diantara kita yang sudah punya anak. Kita ingat, ketika anak itu masih kecil, kita lihat bagaimana mereka menyambut, merangkul dan mencium ketika kita baru pulang bekerja. Dengan gaya kekanak-kanakannya yang lucu dan menggemaskan, mereka menyambut kita. Saya percaya, kita juga senang. Seketika itu juga, rasa lelah kita hilang begitu saja, melihat sikap mereka yang riang. Betapa bahagianya mereka, ketika kita menggendong dan mencium mereka.
Demikianlah juga seharusnya sikap anak Allah. Betapa berartinya kita dihadapan Bapa Surgawi. Penyembahan anak Allah merupakan manifestasi status kelahiran kembali menjadi Anak Kerajaan, sebagaimana ditulis dalam Lukas 15:21-24, yang berbunyi, “Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.
Kisah “Anak yang Terhilang” ini memberikan arti penyembahan yang bernilai. Anak menyadari betapa pentingnya Bapa. Anak yang terhilang itu mengakui segala dosanya untuk dihapuskan oleh Darah Anak Domba Allah, serta menerima urapan dalam kemuliaan-Nya. Sukacita terjadi dalam penyembahan.
Seseorang akan sulit mengalami terobosan penyembahan, jika belum dilahirkan kembali. Dosa, yang merupakan kekejian bagi Tuhan, menghilangkan status kita sebagai Anak Kerajaan, sehingga tidak bisa mencapai terobosan dalam penyembahan. Kelahiran baru merupakan kehendak Bapa bagi setiap manusia untuk mengalami Kerajaan-Nya(baca Yohanes 3:5-6).
Jiwa adalah manifestasi seseorang. Dalam jiwa seseorang, ada tiga bagian kehidupan, yaitu pikiran, perasaan dan kehendak. Ketiga bagian itu dapat berubah. Manusia memiliki dua bagian yang bisa membangun jiwa yang berkenan kepada Bapa, yaitu daging dan roh. Manusia dilahirkan dari daging karena janji firman Tuhan. Ketika menikah, pasti akan beranak-cucu. Tetapi selain dilahirkan secara daging, manusia juga harus dilahirkan secara roh. Roh dilahirkan dari Bapa Surgawi. Karena itulah, roh manusia selau mencari dan akan kembali kepada Bapa. Ketika belum dilahirkan kembali, kedua bagian ini (daging dan roh) tidak memiliki hubungan intim dengan Bapa. Jika demikian, bagaimana jiwa kita dapat terbangun dan memberi gambaran yang baik tentang Bapa? Hal ini dijelaskan dalam Yohanes 3:3, “Yesus menjawab, kata-Nya: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah’.” Yohanes menjelaskan bahwa daging dan roh perlu dilahirkan kembali, untuk dapat masuk dan mengalami Kerajaan Allah. 
Adam dibentuk Tuhan dari tanah dan diberikan roh kehidupan, sehingga memiliki persekutuan yang intim dengan-Nya. Setelah Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, mereka diusir dari Taman Eden dan kehilangan kemuliaan Allah. Akibatnya kedua bagian kehidupan yang disebut di atas (daging dan roh), terputus dengan Bapa. Manusia bagaikan perahu yang berlayar tanpa kompas. 
Roma 3:23 mengatakan, “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.” Paulus berkata demikian setelah dia memahami kebenaran firman Tuhan. Kita lahir dari manusia yang memiliki tubuh dosa, maka kita juga demikian. Akibat dosa, manusia kehilangan kemuliaan Allah. Itulah sebabnya tubuh dan roh kita perlu dilahirkan kembali untuk mengalami persekutuan ilahi.
Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.” – Roma 6:3-4.
Proses kelahiran kembali tubuh kita adalah melalui baptisan (selam) dan mengakui Yesus sebagai Mesias, mati di kayu salib dan dibangkitkan kembali oleh Bapa, menerimanya sebagai Tuhan seutuhnya dan meninggalkan gaya hidup lama (manusia lama). Baptisan adalah tindakan lahiriah, menjadi simbol kematian dan penguburan-Nya, serta turut mengalami kebangkitan-Nya dan mengenakan tubuh manusia baru.
Setelah tubuh (daging) dilahirkan kembali melalui baptisan (selam), maka roh kita juga harus mengalami hal yang sama. Kelahiran kembali roh kita agar kita menerima kuasa sebagai anak Allah (Roma 8:14) sehingga kita dapat memanggil-Nya, “Ya Abba, ya Bapa.” Proses kelahiran baru roh kita adalah melalui baptisan Roh Kudus. Setelah kita dibaptis air sebagai tanda pertobatan, dan mengenakan tubuh manusia baru, maka Roh Kudus dicurahkan dan tinggal di dalam tubuh manusia baru yang telah ditebus oleh Darah Anak Domba.
Kedua proses kelahiran kembali ini, menjadikan kita sebagai ciptaan yang baru, sebagaimana yang dikatakan dalam Yehezkiel 36:24-28, “Aku akan menjemput kamu dari antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari semua negeri dan akan membawa kamu kembali ke tanahmu. Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu. Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya. Dan kamu akan diam di dalam negeri yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu dan kamu akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu.”
Yehezkiel menubuatkan hal yang akan terjadi diakhir jaman. Tuhan akan menarik banyak orang keluar dari kegelapan dan dibaptis air sebagai materai kelahiran baru, menjadi ciptaan baru, yaitu tubuh, jiwa dan roh, menerima kepenuhan Roh Kudus yang menjadikan kita Anak Allah dan tinggal dalam Kerajaan-Nya.
Ketika tubuh menyembah, maka roh mengalami terobosan, dan jiwa mengalami perubahan paradigma. Penyembahan demikian akan membawa manusia menerima energi Allah sehingga menjadi serupa dengan Allah. (YES)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar