Entri Populer

Kamis, 29 September 2011

BREAKTROUGH WORSHIP VI Penyembahan Yang Memulihkan

BREAKTROUGH WORSHIP VI
Penyembahan Yang Memulihkan

“Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu Bait Suci, dan singgah, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju keTimur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; dan air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu., sebelah selatan mezbah.”
 Yehezkiel 47:1
Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: ‘Tuhan, tidakkah Engkau peduli bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Surulah dia membantu aku.’ Tetapi Tuhan menjawabnya: ‘Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.’” – Lukas 10:39-42

Maria dipuji karena dia telah memilih pelayanan terbaik dan menyukakan hati Tuhan. Inilah yang seharusnya menjadi perhatian kita. Ketika kita menyembah Dia, akan ada pemulihan dalam segala aspek kehidupan. Dalam Yehezkiel 47:2-12 (dibaca), Tuhan berbicara tentang ibadah. Dasar dalam sebuah ibadah adalah penyembahan. Ketika Yehezkiel masuk ke dalam Bait Allah (artinya sedang beribadah), dia menemukan sebuah mezbah (artinya penyembahan). Air yang mengalir dari bawah mezbah, menggambarkan gerakan Roh Kudus. Hal ini memperlihatkan bahwa penyembahan akan menarik urapan Tuhan, yaitu gerakkan Roh Kudus.
 Disepanjang tepi sungai yang dialiri air dari mezbah itu, tumbuh berbagai pohon yang menjadi berkat. Ini menggambarkan bahwa ketika urapan Tuhan mengalir dalam hidup kita, maka seluruh fungsi tubuh yang mempengaruhi semua aspek kehidupan, akan aktif dan positif. Tubuh menjadi sehat, daya pikir membaik, hati dan pikiran tenang. Akibat lebih jauh, hubungan keluarga menjadi harmonis, usaha, pekerjaan atau bisnis membawa berkat dan pelayanan membawa dampak. Sebuah transformasi total terjadi ketika kita mengalami terobosan spiritual dalam penyembahan.
Empat hal penting yang perlu kita pahami ketika kita menyembah Tuhan. Keempatnya yaitu :
1.  Terobosan Spiritual dalam Penyembahan
      “Dan ketika kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus, Petrus berkata kepada-Nys, ‘Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.’ Tetapi Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu.” – Lukas 9:33
      Perasaan hati yang benar, akan membawa kita masuk ke hadirat-Nya dan mengalami kemuliaan-Nya. Petrus berkata bahwa betapa bahagianya berada dalam kemuliaan Tuhan yang nyata. Kehadiran Tuhan membawa perubahan atmosfir. Terobosan spiritual dalam penyembahan akan membangun atmosfir kebahagiaan hidup.
2.         Melihat Kegerakkan Roh Kudus yang Menjadi Kehendak Tuhan
      Kita tahu sekarang, bahwaAllah turut bekerja dalam segala ssuatu untuk mendatangkan kebaikkan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” – Roma 8:28
      Segala sesuatu terjadi di dunia ini, bukan karena kebetulan. Semua terjadi dalam gerakkan Roh Kudus! Karena itu, kita harus mengamati segala yang positif dalam dunia ini. Tuhan pasti turut bekerja didalamnya. Bukan hanya menunggu melainkan amati segala pekerjaan Tuhan dalam segala aspek hidup kita.
3.  Masuk dalam Kegerakkan Roh Kudus dan Berintegrasi dengan-Nya
      “Dan ketika Petrus sedang berpikir tentang penglihatan itu, berkatalah Roh: ‘Ada tiga orang mencari engkau.’” – Kisah 10:19
      Roh Kudus adalah suatu pribadi. Ia memiliki kehendak, yaitu agar setiap orang percaya, mau berjalan bersama dengan-Nya.  Ketika Petrus sedang merenungkan sebuah penglihatan yang dialaminya, Roh Kudus mengambil alih kendali penglihatan itu. Roh Kudus menggerakkan Petrus melakukan kehendak-Nya, sehingga mujizat terjadi.
      “’Bangunlah, turunlah ke bawah dan berangkatlah bersama-sama dengan mereka, jangan bimbang, sebab Aku yang menyuruh mereka kemari.’ Lalu turunlah Petrus ke bawah dan berkata kepada orang-orang itu: ‘Akulah yang kamu cari; apakah maksud kedatangan kamu?’ Jawab mereka: ‘Kornelius, seorang perwira yang tulus hati dan takut akan Allah, dan yang terkenal baik di antara seluruh bangsa Yahudi, telah menerima penyataan Allah dengan perantaraan seoarng malaikat kudus, supaya ia mengundang engkau ke rumahnya dan mendengar apa yang akan engkau katakana.’ Ketika Petrus sedang berkata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu. Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga, sebab mereka mendengar orag-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah. Lalu kataPetus: ‘Bolehkah orang mencegah untuk membaptis orang-orang ini dengan air, sedangkan mereka telah menerima karunia Roh Kudus sama seperti kita?’ Lalu ia menyuruh mereka dibaptis dalam nama Yesus Kristus. Kemudian mereka meminta Petrus, supaya ia tinggal beberapa hari lagi bersama-sama dengan mereka.” – Kisah 10:22-24; 44-28
4.         Berani Bertindak dengan Ketekunan Akan Membawa Perubahan
      “Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: ‘Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.’ Kata Yesus: ‘Datanglah!’ Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.” – Matius 14:28-29
      Suatu hari, Petrus melihat Yesus berjalan di atas air. Petrus percaya bahwa apa yang dilihatnya adalah Tuhan. Ia sangat antusias, karena pemandangan ini belum pernah dilihatnya. Ketika Petrus antusias, Roh Kudus menggerakkannya untuk melakuakn hal yang sama. Keimanan yang bertumbuh, membuat Petrus berani bertindak. Ketika dia bertindak, mujizat pun terjadi.
      Penyembahan merupakan pelayanan terbaik dan tertinggi, sebab hal itu sangat menyukakan hati Tuhan. Perasaan hati yang benar, akan membawa kita masuk ke hadirat Tuhan. Disanalah kita akan mengalami kemuliaan-Nya. (Tamat/YES)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar