Entri Populer

Minggu, 05 Februari 2012

KERAJAAN YANG TIDAK TERONCANGKAN Bagian 5B, Pemberdayaan dalam Keluarga (Final)

KERAJAAN YANG TIDAK TERONCANGKAN
Bagian 5B, Pemberdayaan dalam Keluarga (Final)

“Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.” – Kolose 3:16-17
   
Pada bagian lalu, kita sudah melihat bahwa kebutuhan dunia saat ini adalah kehadiran seorang bapa. Gereja harus melayani dengan sifat pembapaan. Jika tidak, maka gereja hanya menjadi tempat pemindahan pendidikan agama, yang biasa diperoleh di sekolah. Apa bedanya? Ibadah raya Minggu, akhirnya disamakan dengan sekolah minggu saja. Kebanyakkan gereja kurang memperhatkan hal-hal seperti ini, sehingga sulit dijumpai adanya pembapaan di gereja. Tuhan berbicara kepada saya bahwa untuk hidup dalam Kerajaan yang tidak tergoncangkan, harus memiliki mental Kerajaan. Hal ini tidak dapat ditransferkan melalui pendidikan, tetapi harus melalui pemberdayaan secara langsung disetiap aspek kehidupan (melalui keteladanan dan praktek langsung).
Keteladanan dan prktek langsung ini harus dilakukan sebagaimana lazimnya kehidupan dalam sebuah keluarga, secara konstektual. Hal inilah yang diperlihatkan dalam pemuridan Psalm 21 Successful Community. Pemuridan ini menghasilkan murid yang kuat dan bertindak. Jemaat bukan hanya sebagai umat yan datang hanya unuk beribadah pada hari Minggu saja, melainkan juga diperlengkapi dengan pemuridan dan diberdayakan.
Dalam pemuridan, jemaat ditransferkan berbagai hal seperti:
1.    Bagaimana cara membaca dan merenungkan firman Tuhan melalui ABC, yaitu Alkitab dibaca dan direnungkan, Bertobat dan berjalan bersama Tuhan, serta Cari wajah Tuhan)
2.    Hidup dalam komunitas sel yang disebut KAMIT (Kelompok Aksi MInat Tripel S). Tripel S sendiri berarti 3S (Sujud, Sembah dan Syafaat), yang merupakan agenda Kamit dan gaya hidup leader dan anggota-anggota kamit.
3.    Memiliki hati misi terhadap jiwa-jiwa yang terhilang dalam KOMAT (KOMitmen Amanat Agung Tuhan).
Pemberdayaan dalam ketiga hal ini dilakukan sehingga jemaat bertumbuh dewasa seturut dengan pertumbuhannya, sebagaimana pertumbuhan yang wajar dari seorang anak menuju kedewasaan.
Pola pendidikan yang kita terima selama ini, hanya bersifat pengetahuan saja. Tentu ini diperlukan, apalagi di era teknologi sekarang ini. Hal ini akan menambah ilmu pengetahuan kita, teatp tidak menambah iman kita. Sedangkan manusia juga membutuhkan iman, selain ilmu. Tanpa iman, idak ada seorang pun yang akan berjumpa dengan Tuhan dan tidak akan melihat dimensi roh. Untuk itu, pola pendidikan kita sekarang ini selain mentransferkan ilmu, seharusnya juga menstranferkan iman.
Kita mengakui bahwa segala sesuatu berasala dari Dia, yang diciptakan dengan kuasa firman-Nya dan tidak ada sesuatupun yang tercipta, tanpa firman-Nya.Ddengan pemahaman demikian, sebelum kita melihat sesuatu yang akan kita hasilkan, tentulah terlebih dahulu kita mendapatkan firman-Nya. Dengan firman-Nya, apa yang kita lihat, dapat dimanifestasikan. Firman Tuhan hanya dapat diperoleh dengan cara transfer langsung dalam praktek lapangan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kita diberdayakan, sesungguhnya kita tidak hanya menerima ilmu, tetapi juga iman. Iman dapat menambah ilmu.
Oleh sebab itu, ada banyak area untuk kita belajar dan memberdayakan potensi diri, supaya mendapat kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Psalm 21 menerapkan pemuridan yang disebut SMK (Saya Murid Kristus). Terdiri dari tiga modul, yaitu SMK 1,2 dan 3. Setelah menyelesaikan SMK 3, akan deiberikan pemuridan penetrasi karunia, untuk menguji karunia dan panggilan Tuhan. Kami menyebutnya PKK (Panggilan, Karunia, dan Karakter).
Inti dari suatu persekutuan ialah semua anggota berfungsi. Hal ini diibaratkan seperti seluruh anggota tubuh yang berfungsi. Jika ada anggota tubuh yang tidak berfungsi, akan merusak keindahan seluruh tubuh. Baca dan renungkan Efesus 4:11-16. Mari kita memberi diri untuk diberdayakan dalam keluarga, dengan pola pembapaan. Jadilah kuat dalam persekutuan anak-anak Kerajaan. Waktunya sudah singkat! Berjuanglah untuk masuk dalam KERAJAAN YANG TIDAK TERGONCANGKAN! GBU (YES)

T A M A T

Tidak ada komentar:

Posting Komentar